Allah Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya menyampaikan shalawatnya kepada Nabi - yakni Nabi Muhammad. Hai orang-orang yang beriman, ucapkanlah shalawat dan salam dengan sebenar-benarnya salam kepada Nabi itu." (al-Ahzab: 56)
1394. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahwasanya ia mendengar Rasulullah s.a.w, bersabda:
"Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat, maka Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan sebab sekali shalawat tadi." (Riwayat Muslim)
1395. Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Seutama-utama manusia bagiku pada hari kiamat ialah orang yang terbanyak bacaan shalawatnya padaku," yakni lebih diutamakan oleh beliau s.a.w. untuk dapat memperoleh syafaatnya dan dapat kedudukan yang terdekat dengannya.
Diriwayatkanoleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
1396. Dari Aus bin Aus r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya di antara hari-harimu yang paling utama sekalti ialah hari Jum'at, maka perbanyakkanlah membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab sesungguhnya bacaan shalawatmu itu ditunjukkan kepadaku."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah shalawat kita semua itu dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah hancur tubuhnya?" Dalam sebagian riwayat disebutkan: dengan kata-kata: "Sedangkan Tuan telah rusak tubuhnya?" Nabi s.a.w. lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan pada tanah untuk makan tubuhnya sekalian Nabi."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1397. Dari Abu Hurairah r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Terkena debulah hidung seseorang - yakni amat hina sekali seseorang - yang di waktu nama saya disebutkan di sisinya, tetapi ia tidak suka membaca shalawat padaku."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
1398. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Janganlah engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya - yakni untuk tempat berkumpul-kumpul guna bersenang-senang. Bacalah shalawat padaku karena sesungguhnya bacaan shalawatmu semua itu dapat sampai padaku, di mana saja engkau semua berada."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1399. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada seorangpun yang memberi salam padaku, melainkan Allah mengembalikan ruhku, sehingga saya dapat rnenjawab salam orang itu."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
1400. Dari Ali r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Orang kikir ialah orang yang apabila namaku disebut disisinya ia tidak suka membaca shalawat padaku."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.
1401. Dari Fadhalah bin 'Ubaid r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. pernah mendengar seseorang yang berdoa dalam shalatnya, tetapi ia tidak mengucapkan puji-pujian kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca shalawat pada Nabi s.a.w., lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tergesa-gesa sekali orang ini," kemudian orang itu dipanggilnya. Nabi s.a.w. lalu bersabda pada orang itu atau pada orang lain juga: "Jikalau seseorang di antara engkau semua hendak berdoa, maka hendaklah memulai dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhannya yang Maha Suci serta puja-pujaan padaNya, selanjutnya membaca shalawat kepada Nabi s.a.w., seterusnya bolehlah ia berdoa dengan apa yang dikehendaki olehnya."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi dan Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis shahih.
1402. Dari Abu Muhammad,yaitu Ka'ab bin 'Ujrah r.a., katanya: "Nabi s.a.w. keluar pada kita, lalu kita berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti bagaimana cara bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau membaca shalawat kepada Tuan?" Beliau s.a.w. bersabda:
"Ucapkanlah:
"Alhhumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid.
Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid."
Artinya:
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia.
Ya Allah, berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)
1403. Dari Abu Mas'ud al-Badri r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. datang kepada kita dan kita semua sedang dalam majlisnya Sa'ad bin 'Ubadah, lalu Basyir bin Sa'ad berkata kepada beliau s.a.w.: "Allah menyuruh kita supaya kita membaca shalawat kepada Tuan, ya Rasulullah, maka bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan itu?" Rasulullah s.a.w. lalu diam, sehingga kita semua mengharapkan, alangkah baiknya kalau tadi-tadi Basyir tidak bertanya kepada beliau tentang hal itu. Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Ucapkanlah:
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shailaita 'ala Ibrahim.
Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kamabarakta 'ala ali Ibrahim. Innaka hamidum majid.
Artinya periksa dalam Hadis no. 1402 di atas. Adapun tentang salam, maka sebagaimana yang engkau semua sudah diajari." (Riwayat Muslim)
1404. Dari Abu Humaid as-Sa'idi r.a., katanya: "Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan?" Beliau s.a.w. bersabda;
"Ucapkanlah:
Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama shailaita 'ala Ibrahim.
Wa barik 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama barakta 'ala Ibrahim.
Innaka hamidum majid."
Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada Ibrahim.
Dan berikanlah tarnbahan keberkahan pada Muhammad dan pada isteri-isteri dan keturunan-keturunannya. Sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar